Universitas Gadjah Mada dan Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, akan memfokuskan pengembangan dan pemanfaatan energi panas bumi dalam mengantisipasi semakin menipisnya cadangan minyak dan gas bumi.
Hal tersebut mengemuka dalam acara penandatanganan nota kesepahaman kerja sama pendidikan dan pengkajian teknologi kebumian antara Badan Geologi, Departemen ESDM RI, dengan UGM yang dilaksanakan Jumat (2/10) di Ruang Multimedia, Kantor Pusat UGM.
Kepala Badan Geologi ESDM, Dr. Ir. M. Surya, menyebutkan lembaganya telah berhasil menemukan 120-an cekungan potensi gas dari sebelumnya yang hanya diketahui sejumlah 60 cekungan. Sementara untuk sumber daya panas bumi, telah ditemukan 260 lokasi dari sebelumnya 120 lokasi. “Fokus ke geothermal menjadi penting karena sekarang daerah-daerah meminta peta geologi sekitar 150 ribu, sekaligus sampling biokimia dan bioindustri,” katanya.
Selanjutnya dikatakan M. Surya bahwa badan geologi yang dipimpinnya merupakan salah satu lembaga ESDM dengan staf 1.527 orang, yang ditopang tenaga ahli kebumian. Lembaganya bahkan menjadi salah satu dari sedikit lembaga di Asia Tenggara yang memiliki fasilitas paling canggih.
“Kita lebih memberi fungsi pelayanan kepada publik , seperti informasi peta dan rekomendasi dari hasil penelitian geologi energi dan sumber daya mineral,” jelasnya. Melalui kerja sama dengan UGM, pihaknya akan menghidupkan kembali kerja sama di bidang geologi yang dibangun sejak era 1980-an.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D., menyambut baik terlaksananya penandatangan kerja sama. Rektor berharap melalui kerja sama ini dapat memberikan inspirasi tambahan bagi masyarakat luas. “Setiap kegiatan yang dilakukan dengan mitra bisa lebih bermanfaat untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakat,” ujarnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)
Sumber : www.ugm.ac.id